Saturday, November 28, 2020

(Review) Struggle Over Identity



Sebuah tulisan yang pernah diupload di chirpstory pada 29 Juni 2018 dengan link https://chirpstory.com/li/396316. Chirpstory akan berakhir di Desember 2020.  

Just a review after reading.

Let's talk about a e-book that i've been read for 2 days. Seperti sempet dibahas. Masalah kita berindonesia teh adalah: sudah terlalu nyaman menjadi 1 indonesia, 1 bangsa, LalU mengaku-ngaku saya saja yang punya hak berindonesia.

PR besar itu sekarang adalah "siapa itu bangsa Indonesia"... Kajian ini lagi gerot dibahas di sebuah ruangan nyaman di dekat taman. "Bangsa kita 1 bangsa Indonesia adalah seruan (kata penyemangat) ketika Indonesia belum merdeka" . Harusnya setelah merdeka, HARUS disadari perbedaan yang membentuk Indonesia. Merasa tidak berbeda justru bisa jadi ancaman, apalagi pada stakeholder yang baru mencari nilai-nilai unggul dari dirinya.


Ada masalah besar pasca Soekarno berkuasa. Pendekatan Soekarno pada Komunisme menciptakan krisis atmosfer kepercayaan yang tidak disadari setelah ia berkuasa. Mirip dengan yang terjadi di Eropa Timur pasca lepas dari komunisme. Masalah pun jadi meng-akut ketika Orde Baru berkuasa. Banyak yang tidak ngeh ada fase "Post Communism" yang tidak terpetakan dengan rapi ketika Orba berkuasa.

Ada mental model "khas" yang terbentuk terutama dalam kausalitas masalah sosial, "One of the problems of the studies of Belarusian post-communism transformation scenarios is the fact that the majority of them is based on several “basic truths” which, the longer they are used the more self-evident they become."

Munculnya petisi 50 dari para eks stakeholder bangsa sebenarnya awal untuk perimbangan kondisi, walaupun tidak dikhususkan untuk fokus memikirkan semangat kebangsaan yang sempat rusak/dirusak. Hanya respon terhadap kekuasaan saja.

Justru "peta masalah identitas kebangsaan ini" mulai disadari penting ketika Gus Dur mulai concern membahas tentang kebangsaan di The Wisdom of Tolerance. Dan masalah ini akan terus berkembang dan memuncak. Semoga kelar sebelum deadline.

Salam.


No comments: