Wednesday, December 23, 2020

Surat Wasiat untuk Anakku di Dunia





Assyifa Bilqa Anindra..

Anakku tersayang, terpilih, yang menyembuhkan..

Cuma maaf yang bisa terucapkan.

Atas semua perjalanan dan momen yang ada. Mau itu indah, pahit, senang, bikin marah, atau apapun. Cuma maaf yang bisa terminta.


Assyifa..

Hidup ini tentang cara berjalan. Cara melihat dan tidak melihat saat berjalan. Bukan tentang membicarakan dan membanggakan tujuan. Kadang beda.  Sang Pencipta Lebih Tahu dan selalu Memberi Yang Lebih Baik. Kadang bagi kita belum baik, karena kita belum tahu. Sejauh ini, selalu yang terbaik. Tak hanya terbaik, tapi juga bagaimana setiap perjalanan kita bisa menyelamatkan: ilmu, amal, sekitar, dan amanah…


Assyifa

Jika ada jarak yang tebal, memisahkan. Tentunya itu kehendak-Nya. Tak ada yang bisa mencegah, melawan, dan mengatur Yang Menciptakan pengisi langit dan debu debunya. Jika ada jarak yang memisahkan, tentunya itu adalah jalan baru yang diberi. Sebuah obat, sebuah penyembuhan atas ketidaktahuan, atas pertanyaan yang tak terucap. 

Jarak itu melepas kita dari ingin, yang tak akan dibawa di hembusan setelah hembusan yang terhembus saat ini.


Assyifa

Jadikan setiap nafas adalah pelajaran yang menyenangkan, meminterkan, mensolehkan, menjadi rezeki, menguatkan derajat, menyehatkan, membahagiakan, dan menyenangkan. Tiap nafas sudah lebih dari cukup. Karena Allah langsung yang menjaganya. 


Semoga bisa bertemu di pintu langit bersama, juga dengan kakakmu dan ambu… dalam nafas dan ketenangan...

No comments: