Wednesday, March 02, 2022

SANG PENGUNCI





Perjalanan ke timur adalah perjalanan kembali bagi para pencari ilmu tertua: keikhlasan. Perjalanan yang akan melepas semua kenangan yang membuat diri terputus dari semesta yang terlanjur percaya. 


"Banyak ilmu yang di-malamatiyah-kan (dibungkus dalam kehinaan -red) untuk mencegah ilmu itu dimanfaatkan makhluk caper perusak bumi. Hanya orang yang tau pentingnya esensi pahit yang bisa menggunakannya," - Jepri, pengamen di terminal sekitar Kota Cirebon, yang juga ahli rajah.


"Sahabat Nabi, mengistilahkan, 'Ilmu ada dalam 2 karung ujar beliau.. Karung yang pertama dibuka untuk umum. Karung satu lagi ditutup karena selain rawan fitnah'.  Memang belum (/ada) saatnya dibuka.  Kepahitan adalah satu gerbang ilmu malamatiyah.”


"Menjalani kepahitan yang sangat, selain melebarkan spektrum pikir, juga mempertajam lidah, hidung, mata, dan semua panca indera. Bangsa ini banyak diberkahi dengan terwarisinya paria dan bratawali sebagai entitas yang bisa hadir diterima di jelata”


"Dalam masa kepahitan dan kepedihan, akan banyak yang meninggikan tembok, menebalkan tembok dan membenamkan kunci kunci. Ini adalah keniscayaan, untuk memahami ilmu ilmu pengunci, layaknya ilmu kuncian yang menyimpul sanad sanad ilmu ilmu beladiri.”


"Ya seperti yang saya katakan tentang ilmu ini. Ada saatnya. Tak perlu dicari. Pada saatnya, engkau yang dicari. Tak perlu memaksa. Mati terbaik adalah mati melepas asa, bukan mati dalam penasaran... Wahai jiwa yang tenang.. Kembalilah kepadaku dengan hati ridha dan DiridhaiNya.”


"Ilmu kuncian adalah ilmu tertua setelah ilmu tertua:  ikhlas (keterbukaan) dan qonaah (keterpaduan). Ilmu awal yang dibawa kakek kita semua, Syaidina Adam As. Ilmu kuncian adalah ilmu yang 'diamanahkan' pada Syits As untuk mengunci kegelapan yang merasuk.”


"Banyak pengorbanan yang tak terasa saat raih ilmu. Umumnya  waktu. Tapi kakek kita Adam AS korbankan surga saat 'akhirnya' dapatkan keterbukaan dan keterpaduan. Ilmu kuncian tak korbankan waktu, tapi kemampuan  menahan dan memegang. Waktu bukan variabel untuk ilmu kuncian."


No comments: