Tuesday, May 11, 2021

Cara Malam dan Siang Berdansa




Salah satu cara untuk menjaga ikatan adalah dengan mengikat janji. Janji yang selalu ditepati adalah salah satu keindahan lain yang kadang kita anggap sepele, seperti saat kita melewatkan begitu saja pergantian siang menuju malam, dan kadang sedikit perenungan di saat malam menuju siang, karena kita sama-sama sering berjanji untuk mengisi hari baru.


Berjanji adalah sebuah cara untuk menciptakan momen, sekaligus mengingatnya. Mengikat cerita, mengikat rencana, mengikat gerak kita untuk menjalankan hal di luar momen yang tercipta. Janji bisa jadi adalah sebuah materi tanpa selubung, material tanpa terindera, namun bisa membuat individu terbungkus dan terpetakan dalam derajat kemakhlukan. 

Janji adalah esensi yang lepas dari wujud, fisik yang terindera, dan karakter makhluk. Malam dan siang adalah sebuah momen yang tak bisa dibantah, walau berada di dalam bunker sekalipun. Karena bagi beberapa orang, malam dan siang bisa terasa walau ada di tempat yang jauh di ideal untuk merasakan momen (yang sebenarnya) mahal di dunia ini, walau dalam batas waktu tertentu. 

Malam dan siang adalah sebuah proses yang berlangsung dengan jejaknya. Jejak perubahan yang membuat kita bisa melangkah dan kita bisa berhenti. Perubahannya membuat ruang-ruang yang terlalui oleh momen  perubahan ini menjadi lebih mengakar dalam menjejaki diri, lebih memaknai dari dua sisi, ketika di siang, dan ketika di malam. Begitulah ketika janji diamati dari dua hal yang berbeda, saat belum berjanji, dan telah berjanji, dan terus berjanji lagi. Perubahan-perubahan tentang janji yang sama akan menciptakan cerita-cerita kecil yang mengurung momen menjadi lebih cepat untuk dilupakan. 

Jika melihat perjalanan para musafir pesepeda yang pulang kampung, sudah petang, dan berada di ujung nafas karena keletihan,  padahal masih di tengah tanjakan yang mungkin baru dicapai setelah matahari tenggelam, pilihan akan muncul. Itu secara normal. Tapi bisa jadi pilihan tidak muncul, karena perubahan adalah momen yang harus dijalani, tetap berjalan tanpa harus berhenti. Berjalan saja, nikmati rasa gelap yang berpeluh, dan biarkan rasa letih itu tak lagi menguasai jasad, dan perubahan adalah bagian dari kemampuan yang bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaan sesosok makhluk. Makhluk yang bisa dikatakan sebagai agen semesta. Agen mestakung. 


Waktu nya ada. Mungkin sebentar lagi saatnya tiba.  


No comments: