Tuesday, April 20, 2021

Memaknai Sudut



Dapat dipastikan setiap orang memiliki peristiwa yang membuat dirinya mendapatkan pelajaran untuk bisa berubah cepat. Tentunya ada juga yang tidak berubah cepat, tapi tetap harus berubah. Jika tidak, konsekwensinya akan berdampak panjang pada kesadaran. 

Setelah merekam beberapa pola dan data yang terungkap saat peristiwa aglomerasi atau terkoneksinya sebuah sistem dan area, kali ini pada organisasi yang settled di civil society, bisa dipastikan ada beberapa rongga dan celah yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Namun hal itu adalah hal wajar. Kesempurnaan adalah milik pencipta yang terus mencipta secara berkesinambungan. Kalo istilah kampung tetangga adalah sustain in creation. 

Seringkali sebuah perubahan adalah sebuah penciptaan, khususnya untuk perubahan yang membutuhkan ruang untuk ditanggapi, dirasakan dan dijalani. Misalnya pada kepengurusan baru sebuah organisasi bermukim warga. Pengubahan dari iuran bulanan yang tanpa denda menjadi memiliki denda bisa jadi memiliki dampak sistemik. Warga bisa terbelah menjadi banyak faksi, misalnya kelompok "sok asik" non saklek yang lama ada kini terpecah menjadi kelompok "sok asik" yang menjadi saklek karena kenyamanan ide-ide mereka yang (seolah) diterima (atau sebenarnya diterima karena di-apatis-asi warga). Kelompok ini berhadapan dengan kelompok "ga asik" yang susah diatur, atau sedikit memiliki perbedaan pandangan (yang kadang simpel seputar hak publik untuk parkir) misalnya. Kelompok-kelompok ini bisa saja menjadi kelompok baru saat denda diterapkan. Bubble menjadi terbelah menjadi bubble syar'i dan tak syar'i (karena masuk dalam ranah riba - mubah), dan bubble-bubble baru yang mungkin bisa saja tak diduga, walau sebenarnya bisa terpetakan jika dipantau dan di-scan melalui pengukuran kesadaran.

Memobilisasi individu untuk jadi bubble front berbasis ekonomi ( isu riba-non riba) jauh lebih cepat  dibanding dengan menciptakan bubble berbasis belief (benar-salah -baik - buruk). Saat berbasis ekonomi, tak butuh artefak sistem untuk menjadi "katalis", tapi saat berbasis belief, artefak sistem adalah sebuah data yang wajib ada untuk mengunci bentuk dari dialektika sebuah bubble

Yap. Seringkali kita melewati tahap mengukur kesadaran kita saat menghadapi perubahan. Kadang kita ga sadar kita yang biasa berkarya dalam bahagia (senang, damai, ikhlas) harus berubah menjadi berkarya untuk sesuatu, yang sebenarnya tak berada di level kesadaran yang biasa dijalankan. Perubahan yang mengubah kesadaran bisa jadi jebakan dan sumber permasalahan tak hanya pada level individu, tapi juga interaksi kelompok. Apalagi perubahan ini sudah menyangkut belief seseorang khususnya tentang pengambilan keuntungan yang tak sesuai kaidah kepercayaan.

Banyak perbedaan yang muncul saat memandang bagaimana orang mengambil keuntungan dari keadaan. Misalnya pada penerapan denda pada aturan-aturan di sebuah civil society. Penerapan denda dalam social engineering itu seperti sebuah operasi diferensiasi/mengonversi sistem value menjadi material. Ini sangat fundamental, jika kita tak cepat sadar untuk kembali ke kesadaran di level mencerahkan. Mengonversi nilai menjadi material pada dasarnya adalah alat untuk menurunkan kesadaran orang lain. Pada dasarnya adalah alat yang bisa memulai sebuah sistem bully pada society

Tentunya sistem ini akan disetujui oleh orang yang biasa menurunkan kesadaran orang lain sampai level ketakutan dan ketidaknyamanan (pem-bully). Tapi tentunya di sisi lain akan ada sistem yang akan menetralkan, baik dari renggangan waktu dan momen, yang membuat semua harus belajar.

Yap, dalam desain,  sudut adalah sebuah area yang akan mempertemukan dua elemen atau lebih. Pertemuan dua elemen atau lebih akan menghasilkan pembelajaran, dan usaha untuk mengembalikan keadaan menjadi terukur dan berfungsi, atau mengembalikan kesadaran ke level yang tertinggi, sebelum terkena gangguan pem-bully

Saat ada yang tersudut (by system), saatnya kembali belajar secara kolektif untuk meluruskan. Meluruskan tak selalu memulai dari awal. Tapi bisa dengan membuat keseimbangan yang memperbanyak keluarnya energi pikir.

#aingmahnaon 

No comments: