Thursday, January 21, 2021

Partikel Berdansa - "Geolpolitik" Januari 2021



Di layar kaca kita melihat banyak inaugurasi menyambut sensasi kebaruan. Tahun yang baru, pemimpin baru (pemimpin negara, pemimpin institusi, pemimpin daerah, dan pemimpin pemimpi..) yang didaulat (oleh "ordo pembaruan") dianggap berhasil memenangkan hati. Di sisi lain, penyambutan sensasi kebaruan pun dihiasi oleh perkenalan kita pada sensasi alam yang merespon laku manusia. 

Di luar layar kenyataan bisa berbeda. Inaugurasi disusun dari konstruksi kontradiksi dan polarisasi yang membuat luka pada memori. Simpul-simpul kesepakatan yang tadinya seperti simpul mati, ternyata mulai ketahui kenyataannya ternyata simpul hidup, yang mudah dilepas. Bisa dilepas karena hilangnya trust landing (basis/kait untuk percaya), dan hilangnya thrust (kehendak dan hasrat) pada visi kesepakatan bersama.

Yap. Kadang sebuah bangsa terikat oleh terlalu banyak kesepakatan, yang bertumpuk, bertaut, beririsan, tanpa ada keinginan untuk mengontrol kualitas ikatan yang ada. Apakah simpul mati mulai mengikis tali, dan apakah simpul hidup mulai melonggar, diantara tumpukan kesepakatan yang ada. 

Terjadi di mana-mana. Di sebuah kumpulan yang merasa sudah establish. Di sebuah gerakan yang merasa geraknya konstan dan tak perlu banyak lagi menyesuaikan kondisi di era semua semakin terdisrupsi menjadi partikel. Di era uang mulai kehilangan arti, dan daya tukar mulai  berorientasi bukan pada pertukaran value, tapi benar-benar pertukaran "fisik" yang mengikat ruang dan waktu. 

Barter dalam "konteks baru" mulai masif terjadi di era pembuka 2021. Setelah di 2020 kita banyak mulai re-positioning peran fisik kita pada area of influence (tempat kerja, tempat bersosialisasi, dan tempat belajar).  Re-positioning ini membuat individu menjadi lebih partikelir. Menjadi partikel adalah sebuah keuntungan dan kerugian. Untung ketika value terbawa pada diri (memiliki skill, talenta, dan aset yang melekat pada diri), dan rugi ketika value ternyata hanya ter-attach bukan di diri (passive network, systems, jabatan). Citra dan personal branding bukan lagi alat yang efektif untuk digunakan di era kuantum, atau saya lebih suka menyebutnya era partikelir. Era free-will, atau era serabutan - istilah tetangga saya, Oma-oma dari Belanda yang sudah fasih berbahasa. Yap. 2021 memulai dirinya dengan menjadikan peran partikel aktif yang lebih dominan, dan peran aset mulai bukan lagi hal utama.

Permainan kepemilikan aset kini jadi jebakan utama bagi para partikel. Intensi kepemilikan tanpa intensi mencari kesetaraan sama saja dengan menginisiasi perbudakan. Utang piutang yang seharusnya mempercepat cycle berproduksi digunakan para new capitalist untuk menguasai distribusi produk. Penguasaan distribusi produsen hingga level hilir adalah ciri intensi di 2021, yang sebenarnya sudah dimulai hampir 4 tahun terakhir. Ada yang menyebutnya corrupted systems, karena dalam aturan distribusi klasik, harusnya masing-masing menjalankan peran. Produsen sebagai kuncen produksi, Distributor sebagai penguasa jalur berpindahnya produk, dan agen sebagai penguasa titik simpul pasar.  Aturan klasiknya demikian. Tapi di jaman partikelir, peran produsen, distributor, hingga agen bisa dalam satu entitas, namun tetap ada jalur distribusi, dan titik simpul pasar, yang diikat dengan skema pertukaran value (kuncian kontrak, dan utang piutang), yang membuat sistem "seolah" berjalan seperti jaman distribusi klasik.

Lalu dimana sisi geopolitiknya? Yap, alinea-alinea di atas baru pembuka untuk judul tulisan "geolpolitik" ini. Berusaha untuk mengurut, mengurai, betapa peran partikel(ir) ini menjadi sangat dominan untuk peta keterhubungan yang lebih besar.

Ikatan institusi -civil society - business stakeholder ini boleh terlihat seolah establish. Pada kenyataannya, algoritma ikatan dan konstanta ikatannyalah yang menentukan jalannya sebuah policy yang berdampak luas pada sebuah teritori. Algoritma dalam dunia digital adalah sebuah jalur -jalur "irigasi" energi pemberdayaan, dan konstanta dalam dunia digital bisa berbentuk sebuah lapisan sejarah kesepakan (kontrak, MoU) yang kadang terlihat sakral untuk disentuh.  

DI awal 2021, dan mungkin di pertengahan nanti, konstruksi algoritma akan berubah cepat, sedangkan untuk konstanta, akan banyak usaha untuk melonggarkan simpul dan menipiskan lapisan. Bagus jika bermakna untuk menyederhanakan kompleksitas, bahaya jika dimaksudkan untuk melebarkan wadah probabilitas penguasaan homogen society. Sangat destruktif jika esensi kesepakatan -simpul, disamakan dengan pertukaran nilai, lalu dilemahkan dalam kontrak yang tidak setara - by design - yang dilakukan oleh para ahli pengondisian. 

Isu pelemahan simpul dan penyempitan irigasi/algoritma bukan hanya berlaku di sini, tapi juga di sebelah, tapi juga di seberang sana. Konsep-konsep mungkin akan bermunculan untuk mencermati dan mengimbangi pergerakan-pergerakan yang mengarah pada ketidaksetaraan. Tapi tetap, penguasaan "jaring besar" oleh intensi individu tanpa terkontrol harus tetap dicatat, dipetakan dan diawasi titik-titik "accupunture point"-nya. 

Secara "event" atau kejadian, akan banyak bermunculan (tentunya dicover oleh media) peristiwa yang terkait dengan pelemahan fungsi kelompok, fungsi institusi, dan fungsi berbangsa. Setidaknya polanya demikian. Setidaknya semua sudah diantisipasi. Setidaknya semua dibuat  agar tenang, tidak mudah terkejut. Jaman partikelir ini mengingatkan saya pada "petuah" Anas Urbaningrum tentang 3 Ojo. Ojo gumunan, ojo kesusu, ojo dumeh. Setidaknya Anas berpetuah jauh sebelum kejadian ;). 

No comments: