Sunday, November 29, 2020

While Collective Consciousness Shines Like a Supernova



Sebuah tulisan yang pernah diupload di chirpstory pada 13 Maret 2020 dengan link https://chirpstory.com/li/484897. Chirpstory akan berakhir di Desember 2020.

 Sebuah kajian tentang kesadaran kolektif.

Apa yang harus dikhawatirkan dari ciptaan Tuhan? Saat Ia bisa mencipta manusia dari tanah. Coba cubit lenganmu. Apakah berdebu? Sama lah seperti saat mencipta air dari cahaya. Apakah air menembus? Apakah masih ragukan ”malaikat” yang mengatur hujan?", said collague from Kalideres.

Saat bicara tentang respon sebuah bangsa, bangsa Indonesia punya karakter eksponensial yang berbeda. "krisis dan situasi genting membuat kita (realnya -kami, karena tak semua dapat pemahaman) pahami lebih dalam konsep trigonometri, logika, dan himpunan matematika. Pahami lebih dalam = tidak lagi ranah fungsional, tapi lebih fundamental: kesadaran. Dulu, permainan fungsi menghasilkan gaya, kekuasaan dan kematian. Kini, permainan kesadaran menghasilkan ketersambungan, kekuatan, dan kehidupan. Iya. artifisial. Masih bisa dimanipulasi. Manipulator = ciri manusia sadar." ujar seorang kolega, pedagang pasar induk + hacker.

"In this life, there are many things more important than football".- Jurgen Klopp

"We're not only works with number. But also with its nest and all of their hidden calculations," seorang sahabat, tak mau disebut nama, sebut saja namanya Pe'A.

That's in normal procedure. (Maybe) it will be different number if it happen in lack of treatment and loose procedure.

Sejauh ini langkah 1 pintu pusat & mitigasi pemprov DKI sudah di koridor. Wajar DKI melakukan mitigasi awal, karakter ibukota alamiahnya begitu. Yang tinggal diatur itu buzzer + pejabat yang anggap dirinya berkekuatan kunfayakun. Satuin aja sama dajjal di pulau terkutuk.

Di matematika, istilahnya mungkin lebih ke definit. Tak macem buzzer tu merasa punya kunfayakun. Tapi tak paham matematika. Jadi tuhan gagal mereka tu. Tuhan asli pandai la bermatematika. Kesal aku tu pun lama lama pada buzzer. Tapi tak sepadan la aku ini apa. Betapa dekatnya matematika, linguistik, dan data. Yang jika bersatu menjadi jurnalisme, atau yang lagi laku, counter narrative journalist.

Lama mencari istilah untuk membuat anak aware dengan matematika. Akhirnya dapat, "permainan kesadaran". Dulu dapat istilah masuk akal untuk matematika dari Guru SMA, Alm. Pak Obos. Menurut beliau, matematika adalah ilmu yang mempelajari pola pikir manusia. Tapi bagi saya masi berlayer.
Saya ga menekan banyak ke anak. Cuma ingatkan dia, harus tetap "sadar" di depan soal matematika. Sejauh ini masi aman. Sampai SD kelas 3 nilai matematikanya masi di kisaran 97-100 skala 100. Masi menikmati kesadaran. Mungkin jika nanti mulai menurun rencananya saya akan masuk bab Tasawuf. Biar belajar makna 0 sekalian. Jangan 50:50 ala buzzer.

Ga nyaman nanti sakaratul mautnya buzzer itu..

Dan esok hari kami - orang tua anak kami- dipanggil Bu Wali kelas, raport midterm, untuk membahas creative tension dan momen yang telah ia buat. Kayaknya emaknya dulu yang maju. Bapaknya ntar aja pas kenaikan kelas, kalo naek, jelasin sistem dinamic ke Bu Guru dalam bentuk poster sebagai kenang kenangan.

Saya percaya anak itu adalah ikhtiar dan doa kita yang berjalan. Cinta yang diletakkan di muka bumi. A priviledge. Jadi bagi yang belum punya anak, jangan bersedih. Tuhan yang langsung meletakkan cinta di hati kalian. Hati punya dimensi tak hingga. It's a specific priviledge.

i always love "several group" of US stakeholders while they took a part independently in "consciousness war" But i think the official still in "transition"

Meantime, blinkblink-nya bikin kepo euy..Berornamen, berima, bergerak beraturan adalah karya RUTIN matematika. Blink blink biasanya si bukan hal rutin. Tapi menarik untuk dicoba jadi cerita.
just like heart.. (unrelated geometric space).

Jadi penasaran untuk wawancara ke subjek yang (pernah) menikmati blink blink tiap hari (7/7). Harus 7/7. 6/7 gak sah. Pertanyaan #1: Bagaimana perasaannya? Untuk kali ini, tentang pertanyaan perasaan ,variabelnya bisa dimasukkan ke variabel kuantitatif

Just #FYI, it's just the 2,5 month of 2020. If we look into the variables, we have good start for something bigger or biggest. Isn't it? (If you know/feel/trace/mapped/profilling what i mean - data that you hold) 😘




No comments: