Saturday, May 11, 2024

Cerita Pensiunan




Perjalanan selalu memberikan cerita. Tak hanya dari pengalaman yang kita lalui, tapi juga pesan-pesan dari sekitar kita. Di satu sisi kadang risih untuk menembus dinding privasi, karena ini seperti nguping urusan orang lain. Tapi karena 'orang lain' ini adalah  tentang bangsa, maka saya merasa saya dalam sebuah 'big body', satu badan dengan orang tersebut. Seorang pensiunan, yang terlibat obrolan dengan rekannya di satu perjalanan dengan Commuter Line ke arah Kota Bogor. 


"Ada tiga cara umum 'mereka'--saya bingung menggambarkan siapa mereka ini, -- menghalangi bangsa ini melakukan loncatan, bahkan untuk bangkit saja seperti lumpuh,"  Ujar seorang Bapak yang membuka "obrolan pensiunan" dengan rekannya di Commuter Line menuju Bogor. 


"Yang pertama, jika sebuah perusahaan memiliki potensi mengelola keuangan -yang bisa memajukan bangsa- "mereka" akan menjegalnya dari sisi aturan perbankan. Dilaranglah mereka beroperasi karena regulasi," ujarnya.


"Yang kedua, jika sebuah organisasi memiliki potensi menjadikan anak bangsa bangkit kesadarannya, 'mereka' akan menjegal dengan susupkan agennya untuk kuasai  keuangan organisasi itu, mencekik mental, dan berlaku seperti 'The Assasins', should do, must done," ujarnya seraya menatap tajam ke jendela Commuter Line yang sedang dalam kecepatan cukup tinggi. 

"Yang ketiga, jika individu memiliki potensi jadi pemimpin,  'mereka' akan mengepung-lalu menyandera individu tersebut dengan masalah seputar pola interaksi yang harusnya tumbuh geometrikal, diarahkan menjadi homogen ala landlord sistem," ujarnya sambil usap dahi.


"Ini saya pake bahasa halus, karena sudah sangat terlihat di sekitar kita, orang-orang baik yang tersandera, sehingga kita seperti di sistem landlord, yang berpola imperatif, dan dijalankan oleh para imperialis. Padahal eranya sekarang sudah harusnya bisa bergerak liquid dengan gestur-gestur kolaboratif," ujarnya senyum.

"Sebenarnya banyak langkah lain yang 'mereka' lakukan di luar tiga tadi, tapi Insya Alloh untuk orang orang yang punya anker, atau iman kuat, yang sudah melewati ujian kesabaran, mampu mendeteksi, minimal menghindar," ujarnya, sambil terlihat sahabatnya menoleh...