Friday, April 13, 2018

Isra Miraj, Saat Semesta Bertakbir


Apa yang lebih penting, partikel atau pengikatnya? Atau Sang Pelingkupnya? Setiap partikel, akan menuju titik awalnya. Setiap ciptaan akan "sempat" berada di titik 0 nya. Apakah titik 0-nya terhubung dengam semesta atau tidak, itu semata Kuasa Sang Pelingkupnya.

Pada setiap titik tujuan, ada garis perjalanan. Ada yang temporer, ada yang permanen, tak terhapuskan. Itulan jalan pada-Nya. Setiap partikel memiliki jalannya. Tapi jalan menuju keterciptaan akan selalu hakiki. Berisi kenikmatan atas keberadaan, di sela-sela hampa.

Jauhlah dari hina, Sang Pelingkup yang mengizinkan para partikel pembuka jalan. Menuju titik penghambaan, ke titik perjumpaan.

Dan jauhlah dari hina, partikel yang membuka jalan kepada kesadaran atas perbedaan yang penuh niscaya.

Dan selalu, partikel di sekitar garis (jalan) menjadi bergerak seirama dalam keteduhan, yakni rasa keterikatan yang sejuk.

Perbedaan adalah keniscayaan, jika ingin melompat jauh, sangat jauh. Bahkan pijakan bisa ikut terikat garis. Waktu hanya penunggu di selimut alas nan sejuk. Di saat partikel bertemu dengan Penjaga.

Maha suci Penjaga di sela perjumpaan. Saat semesta terhubung dengan partikel yang terikat, saat itu pula ingin adalah jejak.

Akhirnya, yang merespon pertama ada partikel otot leher yang membuat tertunduk, dan punggung yang bergerak, ingin bersujud.

Garis penghubung titik, telah menjadi tali. Terima kasih untuk selalu kembali. Ingatkan 0 kami.