Saturday, October 07, 2017

Mahkota Dahlia Hitam



Menakar berapa besar pengorbanan yang kita beri untuk anak sama saja dengan menimbang seberapa berat nafas yang dilalui saat meminta pada Ilahi.

Pengorbanan, kata yang muncul saat ada yang terhempas, ada yang menepi, terselamatkan.

Pengorbanan adalah pilihan kata bagi orang orang yang sempat menghitung nafas, lalu sempat ketakutan bahwa nafas itu akan habis, padahal bunga dan pohon baru penghasil oksigen tiap hari tumbuh.

Pengorbanan sekali lagi bukanlah tentang menimbang bekal menuju sejahtera. Pengorbanan bukan tentang menerima rasa sakit. Pengorbanan adalah bunga, yang ia akan berkembang saat akar tidak tersiksa, batang tak terhempas angin, dan sari bisa mempersiapkan diri untuk menyebar, syukur syukur bisa meregenerasi.

Pengorbanan bukan cara mencapai keseimbangan. Tapi bagaimana setiap ciptaan memberi arti, walau itu adalah kegelapan. Gelap pun ingin berbunga, ingin dijaga, dan memberi arti dengan bertambah, untuk temani, laksana putik dan sari, yang akhirnya kehilangan jarak karena saling menyinta.

Cinta adalah syukur yang mengalir dalam darah. Cinta menembus ruang dan waktu. Seringkali ia berkendara rindu. Seringkali ia bertemankan kegelapan. Tempat terdekat untuk merasakan pesan Pembisik Yang Maha Penyayang.

Tuhan Yang baik. Terima kasih atas bunga dahlia hitam yang kau kirim. PesanMu kuterima.  Izinkan Aku kembali bersimpuh.