Thursday, May 29, 2008

Sosok-sosok di kaki langit




Angin dingin semakin kencang di awal malam..
membawa sedikit butiran-butiran salju yang menerpa muka-muka membiru
..Rasa dingin sudah terasa sampai ubun-ubun
dan teriak pun tak bisa melepaskan tekanan-tekanan urat saraf yang membeku diterpa salju.
Tinggal 15 langkah lagi menuju puncak... Namun rasanya seperti perjalanan panjang yang melelahkan. Rasa ingin pulang, berada di dataran hijau, kian memuncak. Namun ambisi untuk melihat dunia dari pijakan tertinggi pun tak kalah membuat darah mendidih.

..Tuhan, andaikan ini mimpi, segerakanlah.. rasa dingin ini membuatku takut...




Prosa tadi saya buat di lantai tertinggi kantor saya..sesaat membayangkan rasanya di puncak gunung yang tertutup salju..namun..kini saya haya berdiri di dek beton dengan rangkaian peralatan generator listrik dan pengolah air yang menderu..
Berisik sekali diatas sini.. Tak hanya suara mesin, alam pun kali ini bersuara cukup kencang..
angin yang menerpa seolah mengirimkan pesan singkat...

"Kau kini tahu..tempat teratas ini bukanlah tujuan.."
"Tak ada kepuasan disini...yang ada hanyalah deru mesin dan teriakan alam"
"Gedung tinggi ini hanya akan mengantarkanmu ke dalam ruang hatimu yang dingin.."
"...Jangan kau cari kepuasan disini...kepuasan ada di bawah sana..yang takjub melihat tingginya gedung yang kau pijak kini.."...
"Kau lihat disini...tak ada yang indah saat kau diatas.."
"Semua menderu...membuat hatimu menjadi dingin"..



Bah!..sepertinya saya mulai berhalusinasi.. angin jakarta cukup mengagetkan saya saya.. tiupannya seperti bisikan-bisikan yang menghunjam hati terdalam..

Orang-orang di kaki langit Jakarta... Bukanlah sosok-sosok yang puas... namun di otaknya penuh tanda tanya dan tanda seru.. otaknya benar-benar berkuah....