Monday, May 15, 2017

Taring-isasi

Saat taring taring sengaja ditonjolkan, bukan lagi gigi seri yang menjadi daya tarik, maka saat itulah sepertinya setiap hal yang dianggap baik hanya bisa diukur dari sisi beratnya, onggokannya, tekstur dagingya, atau bahkan darahnya masih segar ataukah tidak.

Bangsa kini kembali ke era dimana taring lebih penting dari gigi seri. Taring lebih penting dari geraham. Kekuatan menyabik kini lebih diprioritaskan daripada kekuatan memutus, dan menghancurkan.

Siapa bilang kita sedang dipecah belah, gigi seri sudah agak lama beristirahat. Perbedaan sudah kita sadari. Bahkan kita sudah bisa menempatkan diri, dan saling membaca potensi.

Kita pun sudah lama mengalami penghancuran, siapa yang tak ingat saat orang-orang bersarung diburu, orang-orang membawa pedati diteror Westerling, orang-orang yang berekspresi dituduh mal-insani? Saat itu kekuatan kita untuk menghancurkan begitu dahsyat. Bahkan anak cucu pun disikat.

Kini taring yang paling dicari. Tak perlu lah itu bersatu. Tak perlulah kini saling menghancurkan. Cabik secepat mungkin. Tinggalkan, dan biarkan belatung-
belatung yang entah dari mana datangnya, membesar, dan memiliki rasa, seperti apa yang dimangsanya.


No comments: