Monday, May 01, 2006

MENYAMAR DI AIR KERUH



"Saya kira semua orang tahu, saya itu paling dekat dengan buruh. Saya tadi langsung terjun ke lapangan tapi menyamar tidak berpakaian seperti menteri," kata Erman di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/5/2006) malam........(sumber detik.com 1 mei 2006)


Jadi inget cerita raja-raja di buku dongeng...ketika raja sering menyamar di tengah rakyatnya ..agar mengetahui isi hati rakyatnya...
Kalo dibanding-bandingkan...rasanya agak geli juga... ada 2 hal yang membuat cerita Pak Mentri menjadi menggelikan..yang pertama ..dia bukan raja...dia adalah pembantu raja...pembantu raja saja sudah senang menyamar...lalu rajanya senang ngapain?....menghilang??..hehehe.... mudah-mudahan kejadian ini masuk daftar sentilan Republik BBM (Acara parodi politik di Indosiar)....

Hal yang kedua...apa perlu menyamar di jaman keterbukaan seperti ini?...ketika semua keinginan rakyat sudah terpampang besar sekaliii...1m x 6m untuk spanduk yang dibawa bawa para demonstran...atau yang lebih tragis lagi...baligo2 iklan rokok.."tanya-ken-apa" itu kan sebenarnya kan protes halus masyarakat juga...dan sangat sering kita dengar dan lihat....lah!!..kurang keras gimana coba..keinginan rakyat yang segitu dahsyatnya..masih ga di "mudheng"i sama para pamong itu...apakah mereka budeg?..sampe keinginan rakyat pun masih belum terdengar?...sampe harus menyamar segala untuk mendengar orang-orang yang berteriak agar derita mereka didengar..sedikiiiit saja......sedikiiiitt...saja...(jadi ingat dialog pelm 30 hari mencari cinta..saat nirina zubir marah ke pacarnya--rocker ketombean-- di pinggir kolam air mancur)..

Kalo dipikir terus...kayaknya ga akan ada gunanya...toh ngapain juga kita mikir hal-hal tolol dengan serius..sehingga dahi berkerut.....kecuali kita memang sedang berusaha untuk belajar menjadi bodoh....

Demo buruh hari Senin berakhir dengan sukses...demo hanya berlangsung sampai tengah hari..karena ada jaminan dari komisi IX DPR untuk tidak akan merevisi UU tenaga kerja....dan jalanan pun di sore hari lancar kembali..
Buruh bisa kembali dengan tenang ke rumahnya di pinggir-pinggir kota...
mereka tak tahu harus berkata apa lagi selain rasa syukur bisa bekerja dengan tenang...
seperti ikan yang berenang di air yang tenang di telaga... ..yg saling bercengkrama...

Nah, saya jadi ngebayangin hal indah.....Mungkin jika sang menteri bisa menyamar di keadaan tenang...dan bercengkrama dnegan buruh sehingga tau kebutuhan dan keprihatinan sang buruh... keadaannya mungkin bisa lebih antisipatif,komunikatif, dann iinteraktif...tdiak seperti sekarang yang defensif, masif, dan sok atraktif, seperti saat ini...(fffff….fuih…banyak f nya yak)

Bukan sang ikan yang membuat keruh...tapi manusia yang ingin memakan ikan-ikan lah yang mengeruhkan telaga.....

1 comment:

Private! said...

Thank you Christian, i'll always try to write in my objective side.. but it's so hard :D .. i hope some refferences and metamorf sentence won't make my reader's and my mind corrupted by my subjective side.. :D